PAREPARE, KLUPAS.COM – Komisi II DPRD Parepare memanggil manajemen RSUD Andi Makkasau dan Dinas Kesehatan Parepare dalam rangka membahas penanganan Covid-19.
Mengingat RSUD Parepare merupakan rumah sakit rujukan di Utara Sulawesi Selatan yang tidak sedikit menangani pasien Covid-19 dari daerah tetangga, bahkan pasien dari Mamuju Sulawesi Barat.
Pada kesempatan itu, dewan mengusulkan agar Pemkot mengadakan wisata Covid-19 di Parepare, sehingga pengawasan kepada pasien isolasi mandiri bisa tersistematis.
Komisi II yang membidangi kesehatan, juga merekomendasikan kepada pihak RSUD Andi Makkasau agar menambah tenaga kesehatan. Hal itu sebagai langkah mengantisipasi kekurangan petugas kesehatan dalam menangani pasien Covid-19.
“Tentu nakes yang berpengalaman. Tadi sudah diungkapkan bisa direkrut dari puskesmas,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir.
Legislator Gerindra itu juga meminta penjelasan rumah sakit terkait polemik penetapan status terkonfirmasi hingga biaya klaim penanganan pasien Covid-19.
“Banyak beredar di masyarakat bahwa ada isu rumah sakit mengcovidkan. Sudah kami bahas bersama dan isu itu tidak benar. Semua hasilnya melalui uji laboratorium. Soal biaya juga itu sudah diatur peraturan menteri,” terang Kamaluddin.
Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare, dr Renny Anggraeny Sari menegaskan penanganan Covid-19 sesuai prosedur. Ia menampik jika pihaknya ‘mengcovidkan’ pasien.
“Tidak benar kalau ada yang bilang dicovidkan. Sesuai indikasi. Kalau pasien datang tidak Covid, tidak mungkin jadi Covid-19. Jadi tidak perlu takut datang berobat di rumah sakit,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pasien Covid-19 harus melewati tahap screening yang membedakan dengan pasien non Covid.
Renny juga menepis isu rumah sakit meraup keuntungan di masa pandemi. Justru, kata dia, selama pandemi Covid-19 pendapatan rumah sakit menyusut.
“Justru pembiayaan rumah sakit meningkat. Karena APD yang dulunya hanya untuk petugas tertentu sekarang semua petugas pakai. Itu menggunakan biaya yang tidak sedikit,” bebernya.
Sementara, Dinkes melalui perwakilannya Kasma menjelaskan data kasus aktif Covid-19 massif diumumkan. Setiap hari, pihaknya memperbarui data sesuai laporan dari satgas Covid-19.
“Setiap jam 11 malam kita update. Kita sampaikan ke media juga,” ujarnya.
Pada rapat itu, juga dibahas soal persiapan vaksinasi. Dinkes menyebutkan, vaksinasi di Parepare rencananya akan berlangsung pada 14 Januari mendatang. (*)