PAREPARE, KLUPAS.COM – Di tengah kesibukannya Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe meluangkan waktu menghadiri kegiatan Majelis Anak Shaleh (MAS) yang digelar secara virtual, dan disiarkan secara live di TV dan Radio Peduli Parepare, Jumat (16/7/2021).
Dalam virtual itu, Taufan Pawe nampak duduk di samping sang istri tercinta, Erna Rasyid Taufan yang juga Pembina Majelis Anak Sholeh Parepare. Ia banyak memuji dan mengapresiasi program MAS yang dinilai kontributif dalam pembangunan keumatan serta memperkuat identitas Parepare sebagai Kota Santri dan Ulama.
Taufan Pawe mengatakan, program Majelis Anak Shaleh mampu melihat fenomena yang ada dengan menghadirkan program literasi digital yang telah memahami jati diri Kota berjuluk Kota Cinta BJ Habibie ini.
“Dengan pendidikan agama yang menjadi program MAS ini kita lihat ada interaksi dari anak-anak kita dengan guru-gurunya dengan konsep kekinian. Saya sangat mengapresiasi dan bisa menjadi percontohan daerah lain dalam melahirkan insan-insan qurani yang beraqidah dan berakhlak kuat,” ujar Taufan Pawe, mengapresiasi.
Program rutin MAS yang digelar setiap Jumat, kali ini mengusung tema “Lantunan Al-Quran, Zikir dan Doa Perkuat Imunki Hadapi Covid dan Imunku Bertambah”.
“Dari berbagai kesempatan saya selalu menyampaikan, bahwa saya ingin kota Parepare menjadi wajah terdepan di Sulsel. Jadi Parepare harus tampil menjadi kota yang betul-betul bisa menjadi suri tauladan dan bisa menjadi role model di Sulsel. Dan rupanya program MAS dapat memahami hal itu,” ulang Taufan, memuji.
Pada kesempatan tersebut, Walikota dua periode ini juga berpesan agar forum MAS ini dapat menjadi transformasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait edukasi Covid-19.
“Saya mengajak mari kita tampil sebagai pahlawan-pahlawan untuk memberikan edukasi ke masyarakat dan memperkuat komitmen kita untuk menyebarluaskan tentang bahaya Covid-19 ini,” ajak Taufan.
Kegiatan itu juga dihadiri Plt Kepala Dinas Kominfo Parepare, Amarun Agung Hamka, dan diikuti lebih dari 70-an partisipan di zoom meeting, meliputi peserta didik, guru agama, kepala sekolah (PAUD, SD, dan SMP), serta orang tua siswa. (*)