PAREPARE, KLUPAS.COM – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Parepare 2021 yang beranggotakan 61 putra putri terbaik pilihan dari SMA sederajat se-Parepare, siap melaksanakan tugas.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare, Amarun Agung Hamka mengatakan, semua anggota Paskibraka sudah melalui proses Swab PCR sehingga dipastikan aman dari penularan Covid-19. Dan setelah itu divaksin untuk dosis pertama.
“Selanjutnya mereka kembali dikarantina di hotel,” kata Hamka, sesaat setelah pengukuhan Paskibraka di halaman Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Minggu sore (15/8/2021).
Paskibraka Parepare akan bertugas mengibarkan bendera merah putih pada upacara peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Lapangan Upacara Kota pada Selasa pagi, 17 Agustus 2021. Upacara penurunan bendera di tempat yang sama pada Selasa sore.
“Mereka akan divaksin kedua yang dijadwalkan pada 19 Agustus, atau 2 hari setelah mereka bertugas mengibarkan bendera,” ungkap Hamka yang juga Plt Kepala Dinas Kominfo Kota Parepare.
Hamka mengemukakan, Paskibraka Parepare akan bertugas dalam formasi Paskibraka daerah yakni menggunakan pasukan 17, 8 + pengapit 4, dan pas 1. Itu sesuai Surat Edaran Men Setneg Nomor 8-620 /M/S/TU.00.041, tanggal 12 Agustus 2021.
Dia mengungkap, awalnya Paskibraka yang disiapkan full pasukan, 17 8 45. Itu berdasarkan Surat Menteri Setneg B-564/M/S/TU.00.04/07/2021 tentang Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2021 angka 3 Huruf a. Kemudian Surat Mendagri 003.1/4212/SJ Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-76 Kemerdekaan RI Tahun 2021 Angka 2 Poin a
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) yang bertugas di daerah agar menerapkan pola yang sama dengan Paskibraka di Istana Merdeka, Jakarta, dengan Formasi Pasukan 17-8-45.
“Namun tanggal 12 ada perubahan lagi dari Men Setneg. Sehingga kami memutuskan untuk mengikuti Surat Edaran tersebut, dengan membagi dua pasukan 17-8 tambah pengapit 4 dengan membedakan pasukan pagi dan sore. Sehingga hasil seleksi 61 orang tetap bertugas semua,” terang Hamka.
Sehingga awalnya, kata dia, dari 70 orang yang lolos seleksi, gugur 9 orang, karena tidak kuat mengikuti proses pemusatan latihan. (*)