TASIKMALAYA, KLUPAS.COM – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengundang Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berkontribusi dalam mengembangkan kawasan Rebana Metropolitan.
Rebana Metropolitan atau Segitiga Rebana memiliki posisi strategis dan sedang dijalankan sebagai mesin ekonomi baru Jawa Barat. Ditunjang nilai sejarah tinggi terutama terutama Cirebon, kawasan ini sangat menjanjikan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Pak Uu mengatakannya saat jadi pembicara Silaturahim Kerja Daerah ICMI ORDA Kab Cirebon dengan Tema ‘Membangun Kawasan Kab Cirebon sebagai Pusat Industri Halal, Perdagangan Jasa dan Pariwisata Syariah’ yang dilakukan virtual dari Rumah Singgah Wakil Gubernur, Kab Tasikmalaya, Kamis (5/8/2021).
“Segitiga Rebana pusat pertumbuhan ekonomi, (termasuk) sektor jasa dan wisata halal. Cirebon punya potensi luar biasa, kami yakin sektor jasa dan pariwisata halal juga merupakan cara dakwah zaman now,” ujarnya.
Apalagi 90 persen warga Jabar merupakan muslim, maka ICMI diharapkan untuk bisa memberdayakan masyarakat untuk terciptanya ekosistem industri jasa dan pariwisata halal.
Dengan konsep memudahkan wisatawan muslim untuk memenuhi kebutuhannya saat berwisata, semisal, mencari makanan halal, tempat untuk beribadah dan sebagainya. Maka, masyarakat yang hendak berkecimpung bisa mengambil peran dalam pemenuhan kebutuhan wisatawan tersebut.
Pak Uu juga menekankan bahwa selain dengan penguatan di sisi tarbiyah (pendidikan), serta terjun ke dunia siyasah (politik), tak boleh ketinggalan umat pun harus bersemangat dalam muamalah (usaha).
Maka sektor jasa dan pariwisata halal menjadi ekosistem yang menarik untuk terus didukung. Apalagi kawasan Cirebon syarat dengan sejarah awal penyebaran ajaran agama Islam di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, harusnya menjadi daya tarik baik bagi wisatawan lokal ataupun mancanegara.
“Tidak cukup paham dengan meningkat pendidikannya, serta mendorong umat Islam terlibat dunia perpolitikan, penting juga mendorong masyarakat berkiprah dalam bidang ekonomi,” kata Pak Uu.
“Dengan begitu, umat akan berdikari dengan ekonomi yang kuat, artinya mayoritas masyarakat Jabar muslim, maka peluang ekonomi jangan sampai tidak dinikmati oleh umat Islam,” tutupnya. (rls/*)