PAREPARE, KLUPAS.COM – Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare berkomitmen maksimalkan pelayanan distribusi air bersih ke pelanggan.
PAM Tirta Karajae langsung tancap gas di awal tahun 2023. Meski hari libur, Direktur PAM Tirta Karajae, Andi Firdaus Djollong, bersama timnya turun melakukan pembenahan di Salo Karajae, Minggu, 1 Januari 2023.
Pembenahan sarana dan prasarana pendistribusian air disebabkan jebolnya bendungan akibat derasnya arus air sungai pada 18 November 2022 lalu.
Andi Firdaus mengatakan, pada Januari 2023 ini pihaknya akan berkomitmen menuntaskan perbaikan sarana dan prasarana di Salo Karajae dengan terus melakukan koordinasi bersama Balai Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jenneberang.
“Hari ini tim masih melakukan pemasang bronjong yang akan berfungsi sebagai bendungan sementara,” ujarnya.
Saat ini, kata Andi Firdaus, daya tampung air sungai sangat rendah, posisinya serba salah. Menurutnya, kalau hujan dua hari berturut-turut dan tidak ada jeda maka bisa saja terjadi jebolan. Tetapi jika tidak ada hujan dan panas maka sungai tersebut kering lagi.
Masalah itu pun menjadi perhatian khusus PAM Tirta Karajae secara konsisten agar ketinggian air tetap dan tidak ada lagi kerusakan.
“Sambil melakukan pembenahan-pembenahan di awal 2023 ini, kita masih mampu menyelesaikan pasokan air bersih yang ada di instalasi pengolahan air minum karajae. Apalagi di sini ada 5 IPA namanya sumur intake yang menarik air ke atas masuk ke pengolahan melalui tiga tahapan yang dilewati untuk sampai ke pelanggan,” bebernya.
Firdaus mengungkapkan, sejak tahun 2014 di masa Pemerintahan Wali Kota Parepare Taufan Pawe dan Wakilnya Pangerang Rahim, memang konsisten untuk menyelesaikan masalah-masalah air di masyarakat.
TP menghadirkan 17 sumur bor dalam dengan sistem geolistrik serta 5 reservoir yang bisa memproduksi air bersih 20 liter perdetik dalam satu titik, dan bisa menyuplai ketersediaan air bersih di sejumlah titik.
“Jadi, kalau ada masalah air di sini, itu dapat segera diatasi melalui sumur bor dalam ini atau sebaliknya,” ujarnya.
Firdaus menuturkan, inovasi-inovasi yang dilakukan pihaknya dengan bekerjasama Pemerintah Kota Parepare terkait pendistribusian air bersih. Hal itu mendapat respons positif dari masyarakat berdasarkan survei CRC.
“Berapa hari yang lalu survei dari luar itu telah diumumkan oleh Bapak Walikota (Taufan Pawe) pada saat rakor monev, bahwa pelayanan air bersih di Kota Parepare masyarakat sangat puas. Terlihat dari survei sekitar 87 persen,” tuturnya.
Dirinya pun berterima kasih kepada seluruh tim, manajer sampai karyawan yang betul-betul tiap hari bekerja maksimal 24 jam melakukan pelayanan kepada masyarakat sampai pembenahan ke pipa pelanggan, hingga pendistribusian air jika kondisi cuaca tidak baik.
Sebelumnya, Wali Kota Parepare Taufan Pawe juga telah meninjau Salo Karajae untuk melihat kerusakan sarana dan prasaran PAM Tirta Karajae yang terjadi pada 18 november lalu.
Hal tersebut sebagai bukti bahwa Pemerintah Kota Parepare tidak tinggal diam menyikapi adanya gangguan pendistribusian air bersih ke masyarakat. (*)