PAREPARE, KLUPAS.COM – Pemerintah Kota Parepare memiliki program pendidikan gratis sehingga tidak ada alasan lagi setiap usia wajib sekolah tidak menikmati pendidikan hanya karena persoalan biaya. Program Pendidikan gratis yang menjadi komitmen Pemerintah Kota Parepare telah berdampak pada peningkatan partisipasi sekolah.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, dalam sambutannya pada penyerahan Beasiswa Mentari oleh Lazismu Kota Parepare kepada 450 siswa di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Sabtu 7 Oktober 2023.
Penyerahan beasiswa itu disaksikan Forkopimda, Pj Sekda Parepare Muh Husni Syam, jajaran pejabat Pemkot Parepare, hingga Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Parepare, dan komunitas peduli pendidikan lainnya.
Hadir langsung Ketua PD Muhammadiyah Parepare, KH Mahsyar Idris beserta jajaran, Ketua Lazismu Parepare, Hj Erna Rasyid Taufan beserta jajaran, para kepala sekolah, guru, dan siswa penerima beasiswa.
Dalam kesempatan itu, Taufan Pawe mengemukakan, selain pendidikan gratis, Pemkot Parepare juga memberikan beasiswa bagi siswa kurang mampu sehingga akan mengurangi beban para orang tua dalam membiayai pendidikan anak-anaknya.
Program Pendidikan Gratis lainnya yang sangat dirasakan oleh orang tua siswa adalah adanya Transportasi Gratis bagi anak didik SD dan SMP, dengan sistem antar jemput di titik tertentu.
“Angka Harapan Lama Sekolah di Kota Parepare terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 angka harapan lama sekolah yakni 13,65 tahun dan meningkat drastis di tahun 2022 menjadi 14,52 tahun,” ungkap Wali Kota Parepare dua periode ini.
Ketua Golkar Sulsel ini mengungkapkan, persoalan pendidikan memang tanggung jawab seluruh pihak, namun demikian pemerintah harus memiliki political will, inovasi dan kreativitas yang kuat melalui dukungan kebijakan dan program kerja yang nyata di lapangan.
“Beberapa program yang telah kita lakukan di antaranya penyediaan beasiswa SD dan SMP, pemberian insentif bagi tenaga pendidik PAUD, bantuan beasiswa bagi siswa berprestasi dan kurang mampu. Ini sebagai upaya mengantisipasi terjadinya siswa putus sekolah karena kendala ekonomi,” pungkas Taufan. (*)