PAREPARE, KLUPAS.COM – Kota Parepare kota aman dan kondusif. Itu berdasarkan hasil survei yang menunjukkan tingkat keamanan Parepare melampaui 95 persen. Keamanan terjaga, karena toleransi antar umat beragama begitu dijunjung tinggi di Parepare.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe saat menghadiri Wisuda dan Pengambilan Sumpah Perawat Ahli Madya Keperawatan Program Studi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Fatima di Auditorium BJ Habibie, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Selasa 10 Oktober 2023.
Di hadapan jajaran STIKES Fatima, para wisudawan dan undangan, Taufan Pawe mengemukakan, Parepare adalah miniatur Indonesia. Karena segala suku dan etnis berbaur berinteraksi dan hidup nyaman di kota berlabel Kota Cinta ini. Karena itu jangan diganggu dan dirusak suasana kondusif yang sudah terjaga baik.
“Jangan terpengaruh dengan opini isu liar. Islam itu indah dan damai. Toleransi begitu tinggi di Parepare. Saya punya kegiatan jam 9 pagi ini di LAN Makassar, tapi saya alihkan ke siang hari demi hadiri wisuda ini. Karena saya tidak bisa dipisahkan dengan STIKES Fatima,” ungkap Taufan Pawe.
Pernyataan Taufan Pawe ini menyikapi polemik pendirian Sekolah Kristen Gamaliel di Parepare.
Taufan Pawe menegaskan bahwa dia adalah alumni SMP Frater Parepare, sementara adiknya SD Katolik Parepare. Dia tamat 1970, dan saat itu toleransi antarumat beragama sudah terjaga dengan baik.
“Doktrin kedisiplinan di SMP Frater itu tinggi. Satu detik saja terlambat kami dihukum. Tapi itu tidak mempengaruhi akidah saya, akidah saya tetap terjaga. Bahkan saya keluar masuk gereja, resmikan vihara akidah saya tetap terjaga. Karena yang datang itu bukan akidah saya, yang datang itu negara yang harus hadir di tengah rakyatnya,” tegas Taufan Pawe.
Karena itu, Taufan Pawe menegaskan, jangan mempertaruhkan keyakinan, karena keyakinan itu milik individu. Keyakinan itu hak asasi manusia. Jangan tebar kebencian seolah-olah agamanya yang paling benar.
“Parepare ini harus dijaga bersama, jangan tidak dijaga. Kalau ada segelintir orang yang ingin ganggu toleransi beragama, perlu diperbaiki cara berpikirnya,” imbuh Taufan Pawe.
Terkait pendirian Sekolah Kristen Gamaliel, Taufan Pawe tekankan, jangan ganggu toleransi. Perlu duduk bersama, dan jangan sebar kebencian.
“Kita semua wajib jadi garda terdepan jaga toleransi dan keamanan. Itu tanggung jawab kita semua. Jadi tolong diperbaiki cara berpikirnya,” pesan Ketua Golkar Sulsel ini.
Di penghujung sambutan, Taufan Pawe mengucapkan selamat kepada 36 wisudawan, sambil menitip pesan untuk turut membantu menjaga Parepare selalu aman dan kondusif.
“Wisudawan 36 orang ini cikal bakal yang akan menjadi duta mengemban karier dan meniti masa depan. Bantu ka jaga keadaan selalu kondusif. Selamat atas keberhasilan para wisudawan dalam menyelesaikan pendidikan, mari bersama jadikan Parepare mercusuar pendidikan,” pungkas Wali Kota Parepare dua periode ini.
Dalam kesempatan itu, Ketua STIKES Fatima Dr Ns Henrick menyampaikan terima kasih dan penghargaannya kepada Pemkot Parepare, karena ini pertama kalinya STIKES Fatima melaksanakan wisuda di Auditorium BJ Habibie.
“Dan terima kasih kepada Bapak Wali Kota dan Pemerintah Kota Parepare, karena sudah membantu saya dalam penyelesaian program S3 saya,” kata Henrick.
Wisuda dihadiri lengkap Forkopimda, Ketua TP PKK Parepare Hj Erna Rasyid Taufan, Ketua LLDIKTI Wilayah IX Sultan Batara, Ketua Yayasan Sentosa Ibu, jajaran STIKES Fatima, dan para wisudawan beserta orang tuanya.
Sementara dari Pemkot Parepare, hadir Pj Sekda Muh Husni Syam beserta para Kepala SKPD dan jajaran pejabat lainnya. (*)