banner 728x250

Kunker di Parepare, Komisi III DPRD Soppeng Siap Adopsi Pengolahan dan Manajemen Distribusi Air PAM Tirta Karajae

banner 120x600
banner 468x60

PAREPARE, KLUPAS.COM – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke kantor Perumda Air Minum (PAM) Tirta Karajae Kota Parepare, Jumat 13 Oktober 2023.

Rombongan DPRD Soppeng diterima langsung oleh Direktur PAM Tirta Karajae Andi Firdaus Djollong, di ruang kerjanya.

banner 800x800

Kunker DPRD Soppeng di kota cinta Parepare dalam rangka konsultasi ke PAM Tirta Karajae terkait tata kelola manajemen dan pengolahan distribusi air bersih hingga pengelolaan tunggakan pelanggan PDAM.

“Tadinya kunjungan kerja kami untuk konsultasi terkait pengelolaan tunggakan pelanggan PDAM. Tapi setelah mendengar pemaparan direktur (PAM Tirta Karajae), sepertinya Parepare menjadi contoh bagi Soppeng,” ungkap Wakil Ketua DPRD Soppeng, Riswan.

Riswan mengakui, PAM Tirta Karajae telah berhasil dalam memaksimalkan sumber air baku yang terbatas dibandingkan soppeng dengan air baku yang melimpah.

“Kami juga heran, dengan sumber air baku yang dimiliki soppeng melimpah, sebagai contoh air baku ompo saja bisa untuk pelanggan kota, belum sumber air permukaan lain,” ujarnya.

Senada disampaikan Anggota Komisi III DPRD Soppeng, Muhammad Ihsan. Adapun hasil konsultasi dari kunjungan kerja tersebut, kata dia, nantinya menjadi bahan masukan untuk perbaikan manajemen PDAM Soppeng.

“Kita berharap hasil kunjungan ini bisa menjadi masukan yang baik untuk menata pengolahan dan manajemen distribusi air bagi manajemen kabupaten soppeng,” katanya.

Sementara, Direktur PAM Tirta Karajae Andi Firdaus Djollong memaparkan, keberhasilan Perumda yang ia pimpin berasal dari dukungan penuh Wali Kota parepare Taufan Pawe.

“Dukungan penuh dari pemerintah, dalam hal ini bapak Wali Kota Taufan Pawe, ide pembuatan 16 titik sumur dalam sebagai jawaban pemenuhan hak dasar masyarakat,” ungkap mantan Wakil Ketua DPRD Parepare ini.

Selain pemanfaatan 16 titik sumur dalam, Firdaus juga menjelaskan sistem pengolahan dan produksi air PAM Tirta Karajae saat ini menerapkan sistem informasi berbasis teknologi Internet of Things (IoT).

“PAM Tirta Karajae saat ini menggunakan sistem informasi berbasis teknologi, atau IoT yang kami pasang pada pengolahan dan produksi,” tandasnya.

Sekadar diketahui, Pemerintah Kota Parepare dibawah kepemimpinan Taufan Pawe mendukung penuh PAM Tirta Karajae terus melakukan Inovasi-inovasi untuk memenuhi hak dan pelayanan dasar masyarakat.

Di berbagai kesempatan, Taufan Pawe selalu menekankan kepada jajarannya agar memperhatikan hak dasar dan layanan dasar, karena pemerintah harus selalu hadir untuk masyarakatnya.

Berkat inovasi, PAM Tirta Karajae Parepare sukses memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat pelanggan selama musim kemarau tahun ini. Parepare yang tadinya krisis air bersih kini perlahan mulai teratasi menuju surplus air bersih.

Tidak hanya membangun sumur bor dalam geolistrik dengan kapasitas produksi 20 liter per detik, inovasi lainnya PAM Tirta Karajae bersama Pemkot Parepare adalah membuat beberapa reservoar berkapasitas 1.000 kubik air per tangki. Tujuannya agar masyarakat hingga ke pelosok Parepare bisa terlayani air bersih dengan baik. (*)

https://klupas.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241109-WA0315.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *