PAREPARE, KLUPAS.COM – Dukungan masyarakat terus mengalir kepada Bakal Calon Wali Kota Parepare Muhammad Zaini (MZ) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Parepare 2024.
Kali ini, dukungan datang dari Komunitas orang Toraja yang terungkap di acara syukuran pernikahan salah seorang keluarga Toraja di Jalan Industri Kecil, Parepare. Syukuran itu dihadiri MZ dan sekira 500an warga Toraja, Sabtu 13 Juli 2024.
“Beliau (Muhammad Zaini) adalah pengusaha di Jayapura, dimana 80 persen karyawannya adalah Solata. Memang kiat-kiat kami orang Toraja bahwa kami di Parepare itu adalah masyarakat minoritas. Satu saja Pak Haji, mohon kedepan kami minoritas ini bisa dilihat-lihatlah, katakanlah seperti itu. Kalau Tuhan berkenan bisa jadi 01 (Wali Kota), ya Puji Tuhan,” kata John Pananangan, salah satu Tokoh Masyarakat Toraja.
Tokoh Masyarakat Toraja lainnya selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih dan menyambut kedatangan MZ di acara syukuran pernikahan keponakannya.
“Saya sebagai keluarga besar di tempat ini mengucapkan terima kasih atas kunjungan bapak (Muhammad Zaini) di tempat ini. Tadi ada kalimat yang bisa saya petik dari bapak bahwa datang dari tanah rantau untuk jadi pemimpin, bukan menjadi penguasa. Jadi, menjadi pemimpin bagi kami minoritas ini adalah yang utama. Untuk itu, kami akan memegang kata-kata dari bapak itu untuk jadi pemimpin bagi kami,” katanya.
Sementara, Bacalon Wali Kota Parepare Muhammad Zaini mengaku sangat terharu atas penyambutan dan dukungan yang diberikan oleh warga rumpun Toraja.
“Mudah-mudahan pertemuan ini bersejarah untuk saya yang akan saya kenang dan ingat nantinya. Silakan yang mau main domino, mungkin nanti rejekinya dari saya untuk menyiapkan hadiah,” ujar MZ, disambut tepuk tangan warga rumpun Toraja yang hadir.
MZ mengungkapkan, dirinya sudah dari dulu bersama-sama dengan komunitas orang Toraja.
“Kalau untuk komunitas orang Toraja ini sudah dari dulu saya bergabung, baik di perusahaan maupun teman-teman bisnis saya. 80 persen karyawan saya di Jayapura itu Solata. Lagian juga yang membatasi kita itu cuma perbatasan saja, karena antara Enrekang dengan Toraja itu bersebelahan, tidak ada kabupaten lain yang membatasi diantaranya, kita satu bahasa. Saya ini lahir di Maroanging, Maiwa, namun di usia 10 tahun saya ikut orang tua saya yang hijrah berdagang ke Parepare,” papar MZ.
“Karena begitulah demokrasi kita, kalau mau jadi pemimpin maka harus dikenal oleh masyarakat. Ijin, saya mau jadi pemimpin, bukan jadi penguasa, minta maaf. Saya mau melihat masyarakat di Parepare jangan jadi penonton. Saya mau lihat juga jadi pemain di kampungnya,” sambung MZ.
MZ juga menegaskan bahwa niatnya untuk mengikuti kontestasi Pilkada Parepare ini semata-mata untuk beribadah mewakafkan diri mengurus orang banyak. Olehnya itu, dirinya sama sekali tidak mau mencari sponsor dari orang-orang besar untuk biaya Pilkada, karena itu nantinya menjadi beban yang mengganggu dalam pengambilan kebijakan.
“Saya tidak mau ada yang mensponsori karena saya menghindari bahwa bilamana ada orang yang membebani, saya khawatir niat saya untuk mengabdi mewakafkan diri kepada masyarakat tentunya tidak tercapai sesuai dengan rencana saya. Karena saya mau mengabdi mengurus orang banyak dengan niat ibadah buat saya,” terangnya.
Olehnya itu, kata MZ, perjuangan yang dilakukan dari masyarakat dan tentunya untuk masyarakat.
“Bukan dari perjuangan masyarakat yang memilih saya, terus ada yang besar menikmati. Betul-betul saya kembali ke Parepare yang saya anggap kampung saya ini untuk mengabdi, tidak ada tendensi lain, keinginan lain, target lain atau mau memperkaya diri,” tegas MZ. (*)