banner 728x250

Gempa Kuat Kembali Guncang Wilayah Sulbar, Sejumlah Bangunan Ambruk

banner 120x600
banner 468x60

MAMUJU, KLUPAS.COM – Gempa bumi kuat dengan magnitudo 6,2 kembali mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat dini hari (15/1/2021) pukul 02.28 Wita. Gempa sebelumnya terjadi pada Kamis (14/1) yang juga dirasakan kuat di beberapa kabupaten di Sulbar dan Sulsel.

banner 800x800

Pusat gempa terjadi di 2,98 LS, 118,94 BT atau 6 kilometer Timur Laut Majene. Guncangan hebat juga turut dirasakan di Kabupaten Mamuju, pusat ibukota Provinsi Sulawesi Barat, sekitar 34 kilometer dari pusat gempa.

Informasi yang dihimpun, gempa ini mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Sejumlah bangunan dilaporkan ambruk, bahkan ada yang sampai rata dengan tanah.

Rumah Sakit Manakarra dan kantor Gubernur Sulawesi Barat ikut roboh. Begitu juga dengan Grand Maleo Hotel dan Matos Hotel tampak bangunannya rusak parah.

Dari rekaman video amatir yang beredar di media sosial dan group WhatsApp, dikabarkan sedikitnya enam orang masih terjebak di reruntuhan Rumah Sakit Manakarra Mamuju. Dua orang perawat, dua orang pasien, dan dua orang keluarga pasien.

Gempa ini juga membuat panik warga yang ada di pusat Kota Mamuju, mereka berbondong-bondong menyelamatkan diri menghindari bangunan tinggi dan berlarian ke daerah ketinggian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, dalam siaran pers, Jumat (15/1), pascagempa, BPBD Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik. Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat membuat para warga panik. Kepanikan membuat mereka keluar rumah.

“Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan,” kata Raditya.

Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar. BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik. Guncangan memicu kepanikan warga hingga berlarian ke luar rumah.

Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV – V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.

Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa. Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Sedangkan IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi. Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Terkait dengan gempa M6,2 ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan parameter gempa terjadi pada pukul 01.28 WIB yang berpusat 6 km timur laut Majene. Pusat gempa memiliki kedalaman 10 km. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.

Hingga kini belum ada perkembangan informasi terkait dampak akibat gempa tersebut. BNPB masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa. (*)

https://klupas.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241109-WA0315.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *