PAREPARE, KLUPAS.COM – Jelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Parepare menggelar Kampanye Akbar di Taman Mattirotasi, Kota Parepare, Rabu 7 Februari 2024.
Kegiatan itu dihadiri ratusan masyarakat relawan, simpatisan, pendukung, kader, pengurus dan Caleg Partai Demokrat, baik Caleg DPR RI, Caleg DPRD Provinsi maupun Caleg DPRD Kota Parepare.
Dalam orasi politiknya, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Parepare mengajak kepada seluruh peserta kampanye yang hadir untuk memenangkan Partai Demokrat pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
“Kita belum pernah punya wakil DPR pusat dari Kota Parepare. Tanggal 14 nanti kita mau buat kejutan wakil kita nanti di pusat ada dari Kota Parepare, yaitu bapak Andi Muzakkir Aqil, mewakili kita semua. Jangan kita jadi penonton selalu. Kalau ada wakil kita di DPR pusat asli Parepare, Insyaallah kita datang minta bantuan di pusat,” seru Rahmat Sjam disambut sorak teriakan dari peserta kampanye.
“Saya bersama teman-teman semua hadir di sini tentu ada alasan, karena Partai Demokrat sudah membuktikan memimpin selama 10 tahun. Bukan janji, tapi bukti,” sambung RSA akronim Rahmat Sjamsu Alam.
RSA membeberkan data sebagai pembuktian terbaik Partai Demokrat saat diberi amanah memimpin bangsa.
“2004 saat SBY (Presiden RI) uang kita (pendapatan negara) hanya Rp346 Trilliun. Tapi Alhamdulillah waktu SBY memimpin pendapatan negara naik menjadi Rp1.550 Trilliun. Semua itu berkat dukungan Partai Demokrat. Itu 440 kali lipat naiknya pendapatan negara kita,” ungkap RSA yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Parepare ini.
Pria yang akrab disapa Atto ini juga menyinggung utang negara yang semakin turun pada kepemimpinan Partai Demokrat.
“Bahkan SBY yang melunasi utang kita dari pinjaman internasional IMF. Kemudian ada cadangan devisa menjadi 111 Milyar $US. Apa gunanya cadangan devisa? Kalau ada utang negara gampang dibayar,” bebernya.
“Data pertumbuhan ekonomi 5,78 persen. Tidak ada saingannya. Kemudian kita lihat lagi angka pengangguran turun di zaman SBY, karena banyak sekali lapangan kerja dibuat,” tambahnya.
Rahmat Sjam juga memaparkan program SBY saat Partai Demokrat diberi kekuasaan. Diantaranya membuat Bantuan Operasional Sekolah yang sekarang dinikmati oleh anak-anak sekolah, yaitu dana BOS. Menaikkan gaji PNS, TNI/Polri setiap tahun.
“Jadi, harusnya TNI/Polri ya memilih Partai Demokrat karena setiap tahun dinaikkan gajinya waktu SBY memimpin Indonesia. Ada juga bantuan sosial rastra, ada Honorer K2 itu diangkat menjadi ASN 1 juta lebih,” ujarnya.
Pencapaian kinerja pemerintahan atas program Prorakyat SBY kala itu, kata Rahmat, karena SBY betul-betul ikhlas membangun negeri. Oleh karena itu, lanjut dia, kedepan agar masyarakat kembali bisa mendapatkan program-program tersebut, tentu harus punya komitmen bersama, yaitu pada 14 Februari 2024 nanti agar memilih Partai Demokrat.
“Sekali lagi, kami Partai Demokrat memohon bantuan dan dukungan bapak dan ibu sampaikan kepada keluarga kita, tetangga kita, bahwa Partai Demokrat kalau diberi lagi kekuasaan Insyaallah akan membuktikan, tidak lagi janji-janji. Untuk memujudkan mimpi-mimpi kita kedepan kita coblos Partai Demokrat, kemudian calon presiden kita coblos Prabowo-Gibran nomor urut 2,” pungkasnya.
*Program Prorakyat SBY:
1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
2. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
3. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
4. Program Keluarga Harapan (PKH)
5. Beasiswa Miskin dan Bidik Misi
6. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
7. Subsidi Listrik, BBM dan Pupuk
8. Naikkan Gaji PNS dan TNI/Polri Setiap Tahun
9. Remunerasi TNI/Polri
10. Bantuan Sosial Rastra
11. Dan Lain-lain
*Pencapaian Kinerja Pemerintahan Sejak 2004-2023:
1. Pendapatan Negara pada 2004 sebesar Rp346 Trilliun, 2014 sebesar Rp1.550 Trilliun, 2023 sebesar Rp2.725 Trilliun.
2. Utang Negara pada 2004 sebesar Rp1.298 Trilliun atau 59%, 2014 sebesar Rp2.608 Trilliun atau 24%, 2023 sebesar Rp8.000 Trilliun atau 39%.
3. Angka Kemiskinan pada 2004 sebanyak 37 juta atau 17%, 2014 turun menjadi 27 juta atau 10%, dan 2023 turun menjadi 25 juta atau 9%.
4. Cadangan Devisa pada 2004 sebesar 36 Milyar $US, 2014 sebesar 111 Milyar $US, 2023 sebesar 146 $US.
5. Pertumbuhan Ekonomi pada 2004 sebesar 4,78%, 2014 meningkat sebesar 5,78%, 2023 turun menjadi 4,15%.
5. Angka Pengangguran pada 2004 sebanyak 10,95 juta atau 11,7%, 2014 turun menjadi 7,01 juta atau 7,14%, 2023 sebanyak 7,36 juta atau 7,2%. (*)