banner 728x250

Pemkot Parepare Pantau Pelaksanaan PTM Terbatas, Hari Pertama Berjalan Sukses

banner 120x600
banner 468x60

PAREPARE, KLUPAS.COM – Pelaksanaan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 6 (enam) sekolah sebagai pilot project yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Parepare, berjalan sukses di hari pertama, Senin (11/10/2021).

banner 800x800

Pantauan di hari pertama pelaksanaan PTM terbatas, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Arifuddin Idris turun bersama sejumlah instansi terkait, yakni Dinas Satpol PP, Dinas Kominfo, Camat, Lurah, Dinas Perhubungan, Staf Ahli, Dewan Pendidikan, dan PGRI.

“Secara umum pelaksanaan hari pertama PTM ini berjalan dengan lancar dan kondusif,” ungkap Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Parepare Arifuddin Idris, kepada sejumlah awak media.

Meski demikian, Arif menekankan agar penegakan SOP baik kedatangan maupun waktu jadwal pulang siswa harus diatur ulang untuk menghindari kerumunan.

“Walau sudah kondusif tetapi harus kita tingkatkan. Masih perlu diperhatikan penegakan SOP terutama pengantaran dan penjemputan anak-anak,” terang Arifuddin.

Arifuddin berharap, 6 sekolah yang menjadi pilot project atau percontohan dapat melakukan evaluasi terkait waktu kedatangan siswa agar tidak datang secara bersamaan.

“Pihak sekolah diminta mengatur kembali jadwal kedatangan siswa. Harus ada selisih waktu setengah atau satu jam agar siswa tidak berkerumun saat pulang sekolah,” ujar Arifuddin, menekankan.

Persoalan PTM, lanjut dia, bukan hanya menjadi perhatian sekolah, namun juga para orang tua siswa.

“Ada kekhawatiran orang tua siswa tidak mampu menerapkan SOP. Bisa saja PTM ini disetop walaupun tidak ada gejala. Karena persoalan tatap muka ini bukan sekolah saja siap, tapi orang tua juga harus betul-betul siap dengan kesadarannya mengikuti SOP yang berlaku,” tegas Arif.

Adapun 6 sekolah percontohan PTM terbatas ini yakni SMP 2, SMP 4, SD 3, SD 5, SD 24, dan SD 71.

Siswa yang masuk ke area sekolah harus melalui screening awal, dan mencuci tangan terlebih dulu. Para guru piket dan Tim Satgas Covid-19 sekolah juga stand by menyambut kedatangan siswa serta menunjukkan arah kelas masing-masing.

“Tim Satgas sekolah harus siaga, baik mengarahkan siswa agar disiplin dalam penerapan prokes, juga menunjukkan ruangan siswa. Jadi setiap kelas sudah ada petugas yang berdiri di depan kelas. Setiap kelas juga telah tersedia wastafel cuci tangan, hand sanitizer, dan penyemprot disinfektan,” ujar Sri Enyludfiah, Kepala UPTD SMP Negeri 2 Parepare.

Hal senada dikatakan Kepala UPTD SD 3 Parepare, Amrihim.

“Yang jelas kita perketat prokes yang mana pada saat anak-anak datang, orang tua tidak boleh masuk ke dalam halaman sekolah. Sebelum masuk kelas, anak-anak dicek suhunya, dan jika ada di atas 37, tidak boleh masuk dan dipulangkan namun alhamdulillah hari pertama aman,” katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe menegaskan pembelajaran tatap muka mesti dilakukan dengan kehati-hatian, mengingat risiko penularan kepada anak lebih tinggi dari orang dewasa.

“Kita akan kaji lebih mendalam. Hal itu juga untuk memberikan perlindungan kepada generasi masa depan,” ujarnya. (*)

https://klupas.com/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241109-WA0315.jpg

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *