banner 728x250

Warga Parepare Tak Punya Biaya Pulangkan Jenazah Bayinya, Legislator Nasdem SYT Kirim Ambulance ke RS Wahidin Makassar

banner 120x600
banner 468x60

PAREPARE, KLUPAS.COM – Perjuangan pasangan suami-istri Muhammad Ibrahim (40) dan A. Hasnawiah (34), untuk menyelamatkan bayi kembarnya yang lahir prematur di usia kehamilan 6 bulan, kini berakhir dengan duka.

banner 800x800

Usai dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah dirujuk dari RSUD Andi Makkasau Parepare, bayi kembar itu meninggal dunia.

Kedua orang tua bayi merupakan warga Jalan Pelabuhan Rakyat No. 22 B, RT 003/RW 005 Kelurahan Kampung Pisang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare.

Keluarga ini tergolong masyarakat miskin. Ayah bayi malang itu, Muh Ibrahim berprofesi sebagai tukang bangunan, dan ibu bayi A. Hasnawiah hanya Ibu Rumah Tangga. Belum lagi mereka harus menafkahi 6 (enam) orang anaknya yang masih kecil.

Selama masa perawatan bayinya di RS Wahidin Makassar, mereka serba kesusahan. Untuk makan sehari-hari saja sulit, terlebih Ibrahim tidak bisa lagi bekerja mencari nafkah lantaran ikut mendampingi anak dan istrinya selama perawatan di RS Wahidin.

“Saya melahirkan pada usia kandungan 6 bulan, dan melahirkan anak kembar laki-laki. Satu meninggal di rumah sakit Andi Makkasau, dan satunya meninggal di Makassar pada pukul 11.00 tadi siang, di rumah sakit Wahidin Makassar,” ucap Hasnawiah lirih, setelah tiba di rumah duka, Jalan Pelabuhan Rakyat No. 22 B, Parepare, Kamis (28/10/2021) malam.

Sambil menangis ia menceritakan, dirinya masuk ke RSUD Andi Makkasau pada Rabu 29 September 2021, sekira pukul 18.50 Wita (setelah Maghrib). Setelah melahirkan secara prematur, bayi kembar yang pertama meninggal dunia pada Kamis 30 September 2021 sekira pukul 08.00 pagi.

Kemudian pada Jumat 15 Oktober 2021, sekira pukul 02.00 Wita dinihari, Hasnawiah bersama bayinya (kembar kedua) dirujuk ke RS Wahidin Makassar.

Perasaan sedih, panik dan bingung pun menyelimuti pasangan Ibrahim dan Hasnawiah setelah anak kembar keduanya meninggal dunia pada Kamis 28 Oktober 2021, sekira pukul 11.00 Wita di Rumah Sakit Wahidin Makassar. Betapa Tidak, mereka ingin membawa pulang jenazah bayinya ke Parepare namun tidak punya biaya.

Setelah menelepon beberapa kerabatnya di Parepare untuk mencari bantuan, akhirnya kabar itu terdengar oleh Anggota DPRD Parepare dari Partai Nasdem, Suyuti (SYT). Suyuti pun langsung berkoordinasi dengan DPW Nasdem Sulsel sekiranya bisa dibantu mobil ambulance, untuk menjemput jenazah bayi beserta orang tua bayi di RS Wahidin.

“Kami sekeluarga sangat berterima kasih dengan Pak Suyuti yang telah membantu hingga baru sore menjelang maghrib (jenazah bayi) kembali ke Parepare dengan dijemput mobil ambulance yang dibantukan oleh Pak Suyuti,” kata salah seorang keluarga Hasnawiah.

“Andai tidak dibantu mobil ambulance sama Pak Suyuti, orang tuanya (bayi kembar) masih bingung dan menangis. Karena saat menelepon dari pukul 11.00 meninggal anaknya, nanti sore baru dia tinggalkan Makassar, setelah mobil ambulance yang dikirim DPW Nasdem menjemputnya di RS Wahidin,” tambah dia

Sementara itu, Anggota DPRD Parepare Suyuti mengaku sangat prihatin begitu mendengar kabar tersebut, dan langsung komunikasi dengan DPW Nasdem Sulsel yang memang secara tegas telah diinstruksikan oleh Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) agar seluruh kader dan Anggota DPRD Nasdem mengedepankan politik kemanusiaan.

“Begitu mendengar kabar bahwa ada warga Parepare yang butuh bantuan ambulance di Makassar, saya langsung komunikasi dengan DPW Nasdem Sulsel sekiranya bisa dibantu ambulance sesuai arahan Ketua DPW Nasdem Sulsel Bapak Haji Rusdi Masse (RMS) bahwa kalau mendengar ada warga yang susah atau butuh bantuan kita jangan pikir lama segera dibantu. Begitu mulia hati beliau (RMS) karena Nasdem mengedepankan politik kemanusiaan,” ungkap SYT. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *